Di Hongkong Presiden Jokowi Terima Banyak Keluhan Tentang maraknya Oknum Berkedok KTLN Di Bandara

Di Hongkong Presiden Jokowi Terima Banyak Keluhan Tentang maraknya Oknum Berkedok KTLN Di Bandara  Kunjungan Presiden Joko Widodo atau yang lebih akrab disapa Jokowi  ke Hong Kong merupakan momentum pas yang digunakan oleh Buruh migran Indonesia (BMI) di Negeri Beton untuk mengadukan tentang masalah masih adanya oknum aparat pemerintah di bandara yang mempersulit BMI untuk berangkat kembali ke Hong Kong usai masa cuti kerja dengan modus Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN).  Dalam Pidato presiden joko Widodo di acara bertajuk "Temu Kangen Pak Jokowi " yang diadakan oleh KJRI Hong Kong yang diselenggarakan di Asiaworld-Expo , ia memberikan kesempatan bagi beberapa BMI untuk maju ke atas panggung dan mengeluarkan unek-unek atau keluhan kepadanya.  Aduan pertama disampaikan oleh Ida, BMI asal Pekalongan, Jawa Tengah. Ida mewakili BMI mengeluhkan tentang masih maraknya oknum di Bandara Internasional di indonesia yang berusaha memeras BMI dengan Dalih KTKLN.  “Saya banyak mendengar keluhan teman-teman, katanya kalau mau pulang ditanyain KTKLN (lagi),” kata Ida kepada Presiden.  Mendengar itu, Jokowi tekejut. “KTKLN itu apa masih ada sih? , Masih?” tanya jokowi.  Serempak, ribuan BMI yang memadati ruang acara tersebut  berteriak, “Masih ada!”  “Masih ada oknum di bandara yang mempersulit BMI  terbang dengan menanyakan KTKLN.” timpal Ida.  Jokowi lantas memanggil Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Nusron Wahid, yang juga hadir di acara tersebut.   “Saya sudah perintahkan agar tidak ada yang menghambat TKI-TKI (tenaga kerja Indonesia) kita! Sudah saya perintahkan! Ini sudah saya cek di lapangan, benar!” ujarnya, dengan nada tinggi.  “Biar dijawab langsung oleh bapak Kepala BNP2TKI. Ini langsung yang bertanggung jawab,” ujarnya.  Nusron pun menegaskan,bahwa sejak masa awal pemerintahan Jokowi , KTKLN sudah tidak diwajibkan bagi BMI. BMI tetap bisa kembali kenegara dimana dia bekerja tanpa KTKLN , dengan syarat mempunyai Visa dan kontrak kerja.   “Sejak tahun 2015, pada masa awal pemerintahan Pak Jokowi, KTKLN tidak diwajibkan. Bagi yang cuti, cukup punya visa kerja dan kontrak kerja. Tidak ada yang lain.”kata Nusron.  Usai Nusron menjelaskan status KTKLN, Presiden Jokowi meminta agar BMI melapor jika ada aparat yang mempersulit penerbangan di bandara.  “Biar kita urus, karena pasti ada oknum-oknum yang ingin mempersulit, ingin menghambat, ingin membuat hal-hal yang sebetulnya mudah menjadi sulit,” ujar Jokowi.  “Tolong itu dilaporkan. Tidak boleh seperti itu! Tidak boleh seperti itu, sekali lagi! Saya tidak mau mendengar yang seperti ini lagi di kantor-kantor kita! Tidak ada!” tegasnya, disambut tepuk tangan meriah oleh BMI.  Ia menegaskan, Pemerintahan sekarang sudah terbuka. Namun Jokowi juga mengakui, memang masih ada oknum-oknum yang memakai gaya dan tradisi lama dalam melakukan pelayanan.  “Ini harus dihilangkan! Saya mohon maaf apabila kejadian-kejadian itu masih terjadi, karena kantor-kantor kita buanyak sekali. Ada yang bisa kita awasi, ada yang bisa kontrol, ada yang bisa kita lihat. Tapi ada juga satu, dua, tiga, empat yang belum bisa kita kendalikan. Jadi saya mohon maaf. Ini akan terus kita perbaiki, akan ters kita benahi,” ujar Jokowi.



Kunjungan Presiden Joko Widodo atau yang lebih akrab disapa Jokowi  ke Hong Kong merupakan momentum pas yang digunakan oleh Buruh migran Indonesia (BMI) di Negeri Beton untuk mengadukan tentang masalah masih adanya oknum aparat pemerintah di bandara yang mempersulit BMI untuk berangkat kembali ke Hong Kong usai masa cuti kerja dengan modus Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN).

Dalam Pidato presiden joko Widodo di acara bertajuk "Temu Kangen Pak Jokowi " yang diadakan oleh KJRI Hong Kong yang diselenggarakan di Asiaworld-Expo , ia memberikan kesempatan bagi beberapa BMI untuk maju ke atas panggung dan mengeluarkan unek-unek atau keluhan kepadanya.

Aduan pertama disampaikan oleh Ida, BMI asal Pekalongan, Jawa Tengah.
Ida mewakili BMI mengeluhkan tentang masih maraknya oknum di Bandara Internasional di indonesia yang berusaha memeras BMI dengan Dalih KTKLN.

“Saya banyak mendengar keluhan teman-teman, katanya kalau mau pulang ditanyain KTKLN (lagi),” kata Ida kepada Presiden.

Mendengar itu, Jokowi tekejut.
“KTKLN itu apa masih ada sih? , Masih?” tanya jokowi.

Serempak, ribuan BMI yang memadati ruang acara tersebut  berteriak,
“Masih ada!”

“Masih ada oknum di bandara yang mempersulit BMI  terbang dengan menanyakan KTKLN.” timpal Ida.

Jokowi lantas memanggil Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Nusron Wahid, yang juga hadir di acara tersebut.

 “Saya sudah perintahkan agar tidak ada yang menghambat TKI-TKI (tenaga kerja Indonesia) kita! Sudah saya perintahkan! Ini sudah saya cek di lapangan, benar!” ujarnya, dengan nada tinggi.

“Biar dijawab langsung oleh bapak Kepala BNP2TKI. Ini langsung yang bertanggung jawab,” ujarnya.

Nusron pun menegaskan,bahwa sejak masa awal pemerintahan Jokowi , KTKLN sudah tidak diwajibkan bagi BMI.
BMI tetap bisa kembali kenegara dimana dia bekerja tanpa KTKLN , dengan syarat mempunyai Visa dan kontrak kerja.

 “Sejak tahun 2015, pada masa awal pemerintahan Pak Jokowi, KTKLN tidak diwajibkan. Bagi yang cuti, cukup punya visa kerja dan kontrak kerja. Tidak ada yang lain.”kata Nusron.

Usai Nusron menjelaskan status KTKLN, Presiden Jokowi meminta agar BMI melapor jika ada aparat yang mempersulit penerbangan di bandara.

“Biar kita urus, karena pasti ada oknum-oknum yang ingin mempersulit, ingin menghambat, ingin membuat hal-hal yang sebetulnya mudah menjadi sulit,” ujar Jokowi.

“Tolong itu dilaporkan. Tidak boleh seperti itu! Tidak boleh seperti itu, sekali lagi! Saya tidak mau mendengar yang seperti ini lagi di kantor-kantor kita! Tidak ada!” tegasnya, disambut tepuk tangan meriah oleh BMI.

Ia menegaskan, Pemerintahan sekarang sudah terbuka. Namun Jokowi juga mengakui, memang masih ada oknum-oknum yang memakai gaya dan tradisi lama dalam melakukan pelayanan.

“Ini harus dihilangkan! Saya mohon maaf apabila kejadian-kejadian itu masih terjadi, karena kantor-kantor kita buanyak sekali. Ada yang bisa kita awasi, ada yang bisa kontrol, ada yang bisa kita lihat. Tapi ada juga satu, dua, tiga, empat yang belum bisa kita kendalikan. Jadi saya mohon maaf. Ini akan terus kita perbaiki, akan ters kita benahi,” ujar Jokowi.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Di Hongkong Presiden Jokowi Terima Banyak Keluhan Tentang maraknya Oknum Berkedok KTLN Di Bandara"

Posting Komentar